Rabu, 09 Oktober 2013

Kabar Kedelai 2013


“Harga kedelai semakin mahal”, ungkap penjual tempe ketika seorang ibu menawar dan mengeluhkan tempe yang semakin mungil saja bentuknya. Mungkin itulah yang kini terjadi di pasar-pasar tradisional. Negara indonesia sebagai negara agraris (red, negara dengan penduduk terbanyak berprofesi sebagai petani) patut dipertanyakan. Impor kedelai dari luar negara sebagai solusi oleh pemerintah untuk menstabilkan harga justru mengeleminasi pengusaha tempe skala kecil.

SOLUSI !!!
Hanya khilafah dengan kebijakan mengontrol jumlah stok pangan akan berdampak pada stabilisasi harga.

Indonesia di Jajah dalam Ekonomi. Apa solusinya???


Simbiosis Mutualisme (red, hubungan sesama mahkluk hidup yang saling menguntungkan kedua pihak). Itulah yang ingin dicapai oleh cooperation (red, kerjasama) antara dua pihak. Namun tidak dengan penjajahan dalam kapitalisme. Kerjasama antara pemilik dana (luar negeri) dan Indonesia sebagai pemilik SDA (Tambang, batu bara, dll), bukannya untung, justru merugi. 

sebut saja freeport, salah satu perusahaan tambang terkemuka di dunia, yang berlokasi di provinsi papua. "pembagian keuntungan 90% freeport, 10% RI" lansir http://forum.detik.com/semua-tentang-freeport-t106169.html .

Padahal indonesia jelas2 adalah pemilik SDA, yang mana jika indonesia mengelola sendiri maka indonesia bisa menikmati 100% atau Rp 70 milyar per tahun, dimana hasilnya bisa untuk memfasilitasi masyarakat, seperti